Sungguh menarik jika mengikuti perkembangan trend superkomputer di dunia. Dalam situs
http://www.top500.org, 500 superkomputer tercepat di dunia didata dan diklasifikasi. Data ini sendiri
diperbaharui setahun dua kali setiap bulan Juni dan November. Parameter yang digunakan untuk
menentukan peringkat adalah angka maximal LINPACK performans, Rmax, dalam satuan TFlops
(TeraFlops=1012Flops). Flops yang merupakan singkatan dari Floating-point Operations per second
adalah satuan yang menunjukan berapa perhitungan floating-point yang dapat dilakukan tiap satu
detik. LINPACK benchmark yang dipakai untuk memecahkan persamaan-persamaan linear dari
sistem yang padat ini dipilih karena penggunaannya yang luas dalam berbagai sistem komputasi.
Superkomputer Tercepat
Sebagai superkomputer tercepat sejak Juni 2002 tercatat adalah Earth Simulator, sebuah
superkomputer yang diproduksi NEC dan berlokasi di Yokohama Jepang. Earth Simulator ini
berkemampuan Rmax 35.86TFlops dan Rpeak 40.96TFlops. Rpeak adalah parameter lain yang
menunjukan angka teoritikal puncak performans. Mari bandingkan dengan superkomputer tercepat
sebelumnya yaitu ASCI White buatan IBM yang hanya memiliki 7.30TFlops dan 12.29TFlops
masing-masing untuk angka Rmax dan Rpeak-nya. ASCI White yang tercatat sebagai superkomputer
tercepat pada November 2001 sekarang hanya berada pada peringkat ke-4 per Juni 2003. Berdasar
data pada Juni 2003, setelah Earth Simulator pada posisi pertama, dua superkomputer dengan jenis
yang sama yang bernama ASCI Q dari Hewlett-Packard, dan MCR Linux Cluster dari Linux
Networx berada pada peringkat ke-2 dan ke-3 yang berkemampuan Rmax 13.88TFlops dan Rpeak
20.48TFlops, dan Rmax 7.63TFlops dan Rpeak 11.06TFlops.
Sedang pada urutan ke-5, SP Power3 dari IBM dengan Rmax 7.30TFlops dan Rpeak 9.98TFlops.
Perbandingan Rmax dan Rpeak juga menunjukan bahwa performans efisiensi yang sangat baik pada
Earth Simulator Rmax mencapai 88% dari Rpeak-nya, sementara rata-rata 4 superkomputer tercepat
lainnya hanya mencapai 60-73% saja. Selain Earth Simulator yang berada di Jepang, superkomputer
lainnya berada di Amerika Serikat.
Profil 500 Superkomputer Tercepat
Dari 500 superkomputer tercepat per Juni 2003, 58 diantaranya memiliki Rmax lebih dari 1TFlops.
Sementara hanya tercatat hanya 47 untuk angka ini pada November 2002. Data-data lainnya adalah
sebagai berikut. Berdasar jenis prosessornya, terdapat 459 superkomputer berjenis skalar dan 41
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang,
kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
berjenis vector. Amerika Serikat memiliki 249 superkomputer, sementara Jerman dan Jepang
masing-masing 54, dan 40 superkomputer. Dua negara negara tetangga Indonesia, yaitu Malaysia
dan Singapura masing-masing memiliki 3 dan 2 superkomputer.
Berdasar klasifikasi komputernya, 211 berjenis MPP, 149 berjenis Cluster, dan 140 berjenis
Constellations. 456 superkomputer dibuat di Amerika, 35 di Jepang, dan 9 di Eropa dan negara Asia
lainnya. Hewlett-Packard dan IBM masing-masing memproduksi 159 dan 156 superkomputer,
sementara perusahaan Jepang seperti NEC, Fujitsu dan Hitachi, masing-masing hanya memproduksi
14, 12, dan 10 saja. Dari 500, 64 superkomputer berada di universitas, dan tercatat beberapa
universitas memiliki lebih dari satu superkomputer, seperti University of Tokyo yang memiliki 3
superkomputer pada peringkat 28, 73, dan 140, dan University of Toronto yang memiliki 2
superkomputer pada peringkat 38, dan 189.
Sementara untuk bidang instalasinya, 43 untuk telekomunikasi, 31 untuk geofisika, 28 untuk riset
mengenai prakiraan cuaca dan iklim, 21 untuk database, 20 untuk automotiv, dan 15 untuk keuangan,
sementara tercatat 292 diantara 500 superkomputer ini tidak teridentifikasi bidang instalasinya. Total
dari 500 superkomputer ini 256 diantaranya berada di Amerika Serikat atau Kanada, 154 di Eropa,
40 di Jepang, 40 di negara-negara Asia Selatan, Timur, dan Tenggara, 6 di Australia, 4 di Amerika
Latin, 4 di Timur Tengah, dan 3 di Afrika.
Earth Simulator
Earth Simulator mulai direncanakan pada Juli 2006, dan selesai dibuat pada akhir Februari 2002
untuk menunjang riset untuk perkiraan cuaca dan iklim di Bumi. Superkomputer ini termasuk dalam
jenis parallel vektor superkomputer, dan menggunakan semacam Unix Operating-Sistem (OS) yang
disebut Super-Ox, yang merupakan OS khusus yang dirancang NEC untuk superkomputer berjenis
SX. Kompailer untuk Bahasa C, C++, dan Pascal tersedia dengan dilengkapi kapasitas yang sangat
besar untuk vektorisasi otomatis dan mikrotasking.
Earth Simulator ini berkemampuan Rmax 35.86TFlops dan Rpeak 40.96TFlops, 10 TB total memori
utama, 12.3GB/s x 2 kecepatan transfer data antar node, dan memiliki 8 vektor prosessor dengan
shared-memori serta 640 prosessor nodes yang terhubung dengan Single-stage Crossbar Network.
Dengan Earth Simulator ini Bumi dengan kondisi fisiknya dan atmosfer yang mengelilinginya
ditampilkan secara maya pada sebuah komputer, dan simulasi untuk perubahan cuaca dan iklim baik
yang muncul secara periodik ataupun yang sementara maupun yang abnormal, efek pemanasan bumi,
perubahan lingkungan di Bumi, dan lain sebagainya bisa dianalisis dan digunakan untuk menentukan
langkah-langkah yang harus diambil untuk kelestarian Bumi dan isinya. Selain itu, secara umum
Earth Simulator ini juga dipakai untuk melakukan simulasi-simulasi di bidang Atmospheric dan
Oseanic, Solid Earth, Computer Science, dan Epoch Making.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar